Sabtu, 17 Maret 2012

" UNTUK SEKIAN KALI "

 terdiam dalam sepi, tertawa dalam keramaian, berbahagia karena cinta, namun petaka saat ia pergi . 

 Aku berjalan menyusuri kehidupanku yang di penuhi dengan pekatnya awan hitam. Setelah setahun aku sendiri menangisi rasa takutku, seseorangpun datang memberiku sebucket mawar putih, meyakinkanku untuk membuka hatiku untuknya, aku ragu, aku tak mau, aku tidak mengiyakan nya. Sebulan kemudian ia kembali datang, dengan sebucket mawar biru, aku mash ragu, dan akhirnya aku menerimanya. 
Hari hariku terasa indah , aku terus tertawa, aku terus tersenyum, dan ini smua ini berlangsung satu bulan. 23 mei, tepat satu bulan aku dengannya, aku teramat bahagia apalagi di saat aku berada dalam pelukan hangatnya membuatku tenang.
 Selang satu hari setelah satu bulan aku bersamanya, ia pun mengakhirinya ia melontarkan wacana yang membuatku rapuh, aku menjambak rambutku sendiri, menangis karena aku tak rela, menangis karena aku teramat cinta, tepuruk karenanya. 
Tuhan mengapa semua ini terjadi ? Aku tak sanggup kehilangannya, aku tak sanggup. Depresi.... Aku teramat depresi sepeninggalannya, semuanya hancur , semuanya musnah, berakhir semua dengan kesakitan, aku merasa tak berdaya, aku merasa kosong ! 8bulan setelah kehilangannya, aku menatap wajahku ke cermin di kamarku, aku menyisir rambutku yang berantakan menjadi rapi, pucat dan tak mau makan, inilah kondisiku saat tak dapat lagi memeluknya. Tatapanku kosong, tak mau mendengar apapun tentangnya. Karena aku akan menangis dan kembali menyakiti diriku sendiri karena kehilangannya. . . (s.r)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar